Selasa, 06 Maret 2012

Pertentangan Etika Terhadap Teknologi


OLEH :
DIYAH DEVIYANTI
STMIK PONTIANAK
2011


Pertanyaan :
Menganalisis, menguraikan argumentasi untuk menjawab pertentangan mengapa etika selalu menjadi masalah jika dikaitkan dengan penggunaan TI !

Jawaban :
Sebelum mengacu pada permasalahan yang akan dibahas, terlebih dahulu saya memaparkan apa yang dinamakan dengan etika. Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000 http://massofa.wordpress.com/2008/11/17/pengertian-etika-moral-dan-etiket/). Setelah memahami arti dari etika tersebut, saya akan mencoba menganalis etika pada TI. Etika TI adalah ilmu atau kebiasaan tentang apa yang biasa dilakukan dalam penggunaan atau yang berhubungan dengan teknologi informasi.

Menganalisis pertentangan etika dalam penggunaan TI penyebab terjadinya banyak masalah yang akan dipaparkan dari beberapa contoh seperti hak cipta (dimana sangat banyak terjadi pembajakan-pembajakan software, aplikasi, dll), perlindungan informasi yang dirahasiakan (yang menyebabkan banyak muncul para hacker jahat, pertukaran informasi yang tidak baik secara mudah, dll), kejahatan dunia maya (seperti penipuan identitas asli, penjualan produk yang tidak sesuai dengan yang aslinya, kemudahan mengunduh atau mengupload apa saja yang diinginkan tanpa adanya penyaringan yang ketat baik pada jejaring sosial seperti facebook, twitter, mig33 maupun situs-situs lainnya, dll), kemudahan mengubah data dan informasi yang membuat para pakar IT mudah melakukan kejahatannya, dan lain-lain.
Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pelanggaran etika dalam TI tentunya banyak merugikan pihak-pihak yang terkait, tidak hanya itu pelanggaran ini juga dapat dikatakan pelanggaran HAM dan unsur kejahatan yang melanggar hukum sehingga menyebabkan banyak pertentangan etika dalam penggunaan teknologi. Masalah ini muncul disebabkan karena hukum yang belum jelas kelihatan bagaimana penerapannya sehingga para pelaku kejahatan etika pada teknologi tidak takut melakukan kejahatan tersebut, teknologi yang semakin canggih sehingga komunikasi dan perbedaan budaya dari berbagai daerah, nasional atau internasional yang tidak lagi terbatas, dan dari beberapa daerah yang tidak dianggap masalah etika namun bisa jadi didaerah lain dianggap sebagai pelanggaran etika, pribadi seseorang yang tidak baik didunia nyata pastinya akan terbawa dalam dunia maya, para pakar teknologi maupun pengguna teknologi lainnya yang hanya cerdas intelektual namun tidak cerdas dalam bidang moral maupun agama sehingga mereka tidak beretika dan menjadi tidak merasa bersalah ketika melakukan kejahatan dalam teknologi yang semuanya serba mudah bahkan seperti hampir tidak ada batasannya, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar